Ilustrasi Sablon |
Siapakah penemu sablon pertama? Apakah Anda mengetahuinya? Informasi mengenai sejarah
sablon bisa jadi tidak terlalu menarik jika dibandingkan informasi mengenai
proses penyablonan itu sendiri. Tapi, tentu akan lebih menarik jika Anda juga
mengetahui tentang sejarah penemu sablon, bukan?
Pengertian
sablon menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pola berdesain yang dapat
dilukis, digunting, atau dipotong sesuai dengan contoh. Menyablon menggunakan
pola sablon untuk membuat desain baju, tas, dan sebagainya. Sablon dapat
diartikan juga sebagai kegiatan cetak-mencetak grafis, menggunakan kain kasa di
sebuah bidang yang akan dicetak, medianya dapat berupa kain kaos, plat, kertas,
dan media lainnya.
Seiring
dengan berkembangnya tekhnologi, kini menyablon sudah banyak menggunakan mesin.
Namun hal itu tidakmembuat proses menyablon secara manual menjadi tergeserkan.
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga masing-masing
memiliki nilai jual yang tentunya berbeda dan keduanya dapat digunakan oleh
para penyablon.
Proses
Menyablon
Bagaimana
caranya proses menyablon? Berikut uraian proses menyablon secara sederhana,
yaitu: dengan membuat terlebih dahulu master cetak dengan sreen sablon,
kemudian akses atau afdruk screen tersebut, lalu setelah gambar yang diinginkan
terafdruk, sablon kaos dengan tinta kaos.
Tinta
yang dituangkan di atas screen sablon jika sudah terafdruk, dorong menggunakan
rakel sablon, supaya dapat menyablon gambar yang diinginkan. Jika gambar sudah
dirasa sempurna dan rata hasil cetakannya, gambar sudah dapat dikeringkan
tintanya.
Asal
Mula Sablon
Kisah
tentang penemu sablon pertama tidak lepas dari cerita masyarakat China. Konon
China disebut sebagai negara yang pertama kali menemukan sablon. Sekitar tahun
960-1279 di masa Dinasti Song, kemudian
beberapa negara di Asia mencoba mengadopsi dan mengembangkan metode cetak ini
dan memadukannya dengan teknik lain.
Setelah
dikenal di Asia, sablon mulai diperkenalkan ke negara-negara di Eropa, namun di
sana tidak dikenal baik, hanya memang setelah kain mulai banyak digunakan,
sablon mulai banyak dipergunakan juga. Yaitu, sebagai alat untuk mempercantik
atau menghias kain sutra.
Konon
beberapa sumber juga menyatakan bahwa cetak sablon ini telah lama dikenal di
Jepang, sejak tahun 1664, dikembangkan oleh Miyasaky dan Zisukeo Mirose.
Pada masa itu, sablon digunakan untuk
mencetak berbagai macam motif
kimono.
Hal
ini dilakukan karena pada saat itu Kaisar Jepang melarang menggunakan kimono
yang bermotif tulisan tangan, walaupun saat itu cetak sablonnya belum sebaik
saat ini yakni masih menggunakan tekhnik pengecapan, sablon mulai digunakan.
Sehingga sablon dapat membantu untuk mencetak beragam motif yang dirasa indah
untuk kimono-kimono yang hendak dijual. Dan pada saat itu orang-orang Jepang
banyak yang memakainya dan harganya pun tidak terlalu tinggi.
Di
Inggris sablon dipatenkan sekitar tahun 1907 oleh Samuel Simon. Mulanya
digunakan untuk membuat pencetakan pada kertas dinding atau kemudian dikenal
dengan nama wallpaper, dipakai untuk pencetakan pada kain sutra, sprei dan bahan
kain lainnya, dengan pilihan bahan yang kualitasnya dinilai tinggi.
Perkembangan Sablon
Seiring
dengan perkembangannya, penyablonan pada akhirnya dijadikan solusi, untuk
mengatasi mahalnya biaya pencetakan. Sebab proses sablon memungkinkan
pencetakan dilakukan berulang kali secara praktis dan murah. Tak heran jika
kemudian sablon ini menjadi dikenal baik oleh beberapa kelompok atau kalangan.
Sebut saja mereka yang bergelut di dunia seni, yang memiliki usaha pencetakan.
Sablon digunakan sebagai alat komersil yang banyak membantu mereka
menyelesaikan pesanan penyablonan.
Begitu
populernya penyablonan ini, beberapa seniman sablon berkumpul dan membuat
sebuah perkumpulan yang diberi nama Serigrafi Nasional atau National
serigraphic society, pada tahun 1930. Hal ini diadakan untuk membedakan para
seniman yang berkarya dalam bidang seni dengan penyablon yang menggunaknnya
untuk kebutuhan komersil.
Salah
satu orang yang berjasa dalam hal ini adalah Andy Warhol, dia merupakan seorang
seniman yang membuat gambar Merilyn Monroe dengan cara cetak serta menggunakan
banyak warna sehingga menjadi warna-warni. Karyanya ini membawanya semakin
banyak dikenal orang.
Perkembangan
sablon hingga kini berkembang dengan baik, terutama di industri kaos. Ada
banyak kaos oblong yang kemudian banyak dibeli. Kaos yang telah disablon
menjadi tampak lebih menarik dengan berbagai gambar dan warna yang juga
menarik. Tak sedikit juga yang memvariasikannya dengan bahan lain yang
sekiranya akan membuat tampilan gambar lebih bagus, seperti flocking, glitter,
glow in the dark, dan banyak lagi bahan lainnya.
Seperti
disebutkan sebelumnya perkembangan sablon yang semakin baik, ditandai bukan
hanya dengan banyaknya orang membuka usaha penyablonan atau produksi kaos
dengan berbagai gambar sablon, melainkan juga dengan ditemukanyna berbagai
perangkat atau alat sablon yang membantu proses penyablonan berjalan dengan
cepat dan praktis. Seperti sablon digital dan teknologi printer direct to
garment ata DTG.
Saat
ini sablon tidak hanya dikenal oleh orang atau kalangan tertentu, karena hampir
setiap orang tahu mengenai sablon. Sebabnya, sablon sudah sudah banyak
digunakan masyarakat untuk kepentingan yang berbeda. Seiring dengan
perkembangan manusia, tekhnologi, dan dunia periklanan, sablon sedikit banyak ikut
andil di dalamnya. Sebagai apa? Sebagai alat untuk mencetak berbagai ragam
pengumuman, pesan, dan promosi yang hendak disampaikan kepada khalayak atau
orang banyak melalui gambar atau tulisan, baik itu dari perorangan atau
kelompok.
Tengok
ada berapa banyak spanduk yang dijumpai di jalanan? Satu, dua atau tidak
pernah menghitungnya? Karena begitu
banyaknya. Lihat juga ada berapa banyak gambar iklan berbagai produk kebutuhan
manusia di sepanjang jalan? Banyak atau banyak sekali? Mungkin Anda sudah malas
untuk melihatnya. Itu baru hari-hari biasanya. Coba ingat ada berapa banyak
gambar yang ditempel di sepanjang jalan selama masa kampanye, baik itu kampanye
partai politik, kepala daerah setempat, calon legislative, atau pemilihan
capres dan cawapres.
Ada
banyak gambar hasil sablonan mejeng di sepanjang jalan besar hingga jalan gang.
Ada banyak kaos bersablon selama masa kampanye itu, belum lagi atribut lainnya,
seperti kalender, sticker, buku dan banyak lagi. Para pelaku biasanya mencetak
dalam jumlah partai besar, dan pada masa ini bukan hanya pesta demokrasi, pesta
rakat, tetapi juga pesta para penyablon, permintaan pada masa ini biasanya
menjadi naik dari hari biasanya.
Tidak
diketahui siapa penemu sablon pertama dengan pasti. Yang diketahui hanya tempat
asal sablon ini berkembang pertama kali. Yaitu, tempat-tempat sablon ini
berkembang dengan baik. Yang pasti sablon memiliki perkembangan yang sangat
baik. Terbukti, hingga kini sablon terus berkembang dengan ditemukannya
mesin-mesin yang semakin mempermudah proses penyablonan.
Beberapa
orang memamfaatkan tekhnik penyablonan ini dengan tujuan yang berbeda-beda, ada
yang untuk karya seni saja, sebagaimana yang dilakukan oleh para seniman, ada
yang memanfaatkannya sebagai usaha penyablonan untuk dikomersilkan hasilnya,
seperti sablon kaos, spanduk, stiker dan banyak lagi macamnya.
Terlepas
dari itu semua, sablon ikut membantu kita untuk memudahkan mencetak gambar atau
tulisan yang serupa atau sama dengan jumlah
yang banyak. semoga artikel penemu sablon pertama ini dapat bermanfaat
sebagai penambah pengetahuan Anda.
Komentar
Posting Komentar